Kamis, 19 Oktober 2017

Dokumentasi Kegiatan Komunitas Perkutut Ngawi (The Koeng Of Ngawi) Edisi Agustus '17 (II)

27 Agustus '17 The Koeng Of Ngawi mengucapkan Terimakasih kepada Pokdarwis Ngrayudan, Panitia Festival Gravitasi Bumi.. Yang telah memberikan ruang untuk ikut berpartisipasi mensosialisasikan Kegiatan pelestarian Satwa Burung Perkutut. Terimakasih juga kepada Masyarakat Selondo Desa Ngrayudan yang telah memberikan ijin kepada kami untuk mewarnai bumi Selondo dengan Anggungan merdu Perkutut. Pada kesempatan ini The Koeng Of Ngawi kembali membuktikan bentuk nyata sedekah alam dengan melepaskan sekitar 60 ekor perkutut di alam bumi Selondo bersama Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati Ngawi beserta Jajarannya.. Semoga kedepan Selondo kian lestari ..
 Hargai Alam mu... Dan Alampun akan ramah kepada Kita Salam Ngawi Ramah, Ngawi Manggung, Ngawi Lestari...

Senin, 04 September 2017

Dokumentasi Kegiatan Komunitas Perkutut Ngawi (The Koeng Of Ngawi) Edisi Agustus '17 (I)

22 Agustus '17
Desa Geneng Kec. Geneng Kabupaten Ngawi.

The Koeng Of Ngawi Bersama Bapak Bupati Ngawi, Muspika Geneng, Perangkat Desa Geneng Ngawi hadir bersama dalam acara jalan sehat dan sosialisasi pelestarian lingkungan satwa Burung Perkutut untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 72 di Desa Geneng Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi.

Pada kesempatan ini Bapak Bupati Ngawi yang berkenan hadir memberikan respon positif atas apa yang dilakukan  oleh JAROT BF (Anggota The Koeng Of Ngawi)  dalam rangka pelestarian lingkungan satwa burung perkutut. Dengan senyum khasnya, Bupati Ngawi ikut melepasakan ratusan burung Perkutut bersama warga Desa Geneng. Beliau berpesan agar semua ikut menjaga alam dan isinya dengan dimulai dari lingkungan kecil Rumah Tangga kita sendiri. Burung perkutut adalah salah satu warisan budaya leluhur yang patut dijaga dan dilestarikan, keberadaannya, maka dari itu beliau menghimbau seluruh warga Desa Geneng untuk tidak menembak burung, menangkap dengan cara apapun di alam bebas, dan bila ingin merawatnya, dapatkanlah dengan cara - cara yang bijak. Seperti pada arahan dalam video berikut :


 Disisi lain Jarot BF yang didukung komunitas Perkutut Ngawi (The Koeng Of Ngawi) sangat getol memperjuangkan harapannya agar segera dibuat Regulasi Perlindungan Satwa di Desanya. Karena segigih apapun upaya pelestarian yang dilakukan tetaplah memerlukan payung hukum sebagai sarana yang mengikat agar semua lapisan bisa bertanggungjawab terhadap perannya masing - masing dalam bidang Pelestarian Lingkungan khususnya Satwa Burung Perkutut.

salam Kooong Ndlosooor ...





Minggu, 04 Juni 2017

Dokumentasi Kegiatan Komunitas Perkutut Ngawi (The Koeng Of Ngawi ) Edisi Juni '17

Minggu, 4 Juni '17 kembali Komunitas Perkutut Ngawi (The Koeng Of Ngawi) mengadakan acara Pelepasan Perkutut ke alam bebas di Alun - Alun Ngawi. Tak kurang dari 25 ekor perkutut sore itu terbang bebas ke alam bebas. Acara ini dihadiri oleh Anggota The Koeng Of Ngawi dan di sambut positif oleh beberapa warga sekitar yang kebetulan sedang "Ngabuburit" di Alun - alun Ngawi.  Antusiasme mereka tampak ketika mereka menanyakan jadwal pelepasan dan agenda apa saja yang dimiliki komunitas. Tampak hadir juga Anggota The Koeng Of Ngawi dari luar Ngawi, seperti Andri (SPN BF)  Madiun dan Mansyur (Pi Man BF) Madiun.Mereka sengaja meluangkan waktunya untuk bersilahturahmi dengan sesama saudara - saudara komunitas lainnya.
Sembari menunggu waktu berbuka puasa, Agenda pelepasan, acara sore itu digunakan sebagai sarana komunikasi anggota dalam sharing informasi dan tips - tips seputar dunia perkutut.

Salam Kooong Dlosooor ...

Senin, 29 Mei 2017

Dokumentasi Kegiatan Komunitas Perkutut Ngawi (The Koeng Of Ngawi ) Edisi Maret '17 - Mei '17

Maret '17, Komunitas Perkutut Ngawi (The Koeng Of Ngawi) tidak mengadakan pelepasan burung, tp lebih fokus pada agenda sharing, tukar pikiran dan diskusi. pada kesempatan ini kita mematangkan tujuan kedepan dan langkah sederhana dalam membawa dan menjaga Komunitas untuk lebih eksis dan guyub. Tidak dipungkiri bahwa dalam suatu organisasi dalam skala apapun pasti mengalami proses pendewasaan diri layaknya manusia secara individu. Ibarat suatu ""perjalanan"" .. kami masih jauh dari tujuan, separo nya saja belum, dan kami sadar itu adalah masa - masa rawan dari awal suatu perjuangan yang panjang. Dinamika seperti itulah yang kita butuhkan untuk menjadi lebih siap luar dalam baik dari sisi Komunitas maupun masing - masing Pribadi anggotanya.

April '17, Srigati Alas Ketonngo Ngawi merupakan salah satu lokasi yang terpilih untuk lokasi pelepasan Perkutut. Tercatat 20 ekor burung Perkutut dilepas ke alam nya, secara sumber daya untuk kelangsungan hidupnya di lokasi ini cukup tersedia. Hutan kayu jati, tanaman palawija petani setempat, sejuknya sungai di sana ditambah dengan swara anggungan Perkutut dsana membuat suwasana Srigati menjadi lebih "Syahdu". Sebagai salah satu tempat wisata alam dan budaya lokal, srigati memang tidak seramai lokasi wisata lainnya, tapi bukan tidak mungkin bila tempat ini dikelola dengan kemasan yang cantik pasti akan mampu menarik wisatawan lebih banyak lagi.


Mei '17, berkaca dari bulan April kemarin dan darihasil evaluasi dilapangan, Srigati masih menjadi pilihan Logis sebagai lokasi pelepasan Perkutut. Selain tersedianya kebutuhan hidup perkutut di alam bebas,tujuan lain dipilihnya lokasi ini adalah Kita Komunitas Perkutut Ngawi yang biasa disebut The Koeng Of Ngawi  jg mempunyai misi ikut mengangkat pariwisata Kabupaten Ngawi sesuai  dengan salah satu agenda yang dicanangkan Pemerintah Daerah yaitu Visit Ngawi Years '17. Srigati kental dengan wisata alam dan budaya, dan perkutut juga salah satu warisan budaya Jawa., nah... Klop bukan? Lakukan dan nikmati prosesnya saja. Tidak ada keberhasilan yang instan, semua butuh proses perjuangan.
Ngawi Manggung, Ngawi Lestari, Ngawi Sejahtera ...

Salam Kooong Ndlosooor...

Rabu, 19 April 2017

Dokumentasi Kegiatan Komunitas Perkutut Ngawi (The Koeng Of Ngawi ) Edisi Desember '16 - Februari '17


Desember '16, Pentas Seni Musik Pelajar Kabupaten Ngawi yang diadakan di Alun - Alun  ini merupakan  awal kegiatan Komunitas Perkutut Ngawi yang tergabung dalam The Koeng Of Ngawi. dalam acara Pentas Seni Musik Pelajar yang dibuka oleh perwakilan Dinas Pariwisata ini, The Koeng Of Ngawi  mengadakan acara pelepasan ratusan burung perkutut dan derkuku  bersama beberapa komunitas lainnya seperti Musang Lovers Regional Jatim, SWM BC, NSC (Ngawi Shooting Club), Ngawi Owl Syndicate, Dan Komunitas Reptil Ngawi. Dalam acara ini Tampak masyarakat yang hadir begitu antusias mendukung kegiatan ini.



Januari, minggu pertama '17 agenda pelepasan burung oleh The Koeng Of Ngawi  mengambil lokasi di Tempat Wisata Sejarah Benteng Penden Ngawi.. Kenapa lokasi ini dipilih? .. mengingat Benteng Pendem memililki sumber kehidupan bagi kelangsungan hidup burung yang dilepas ke alam.  Ide awal ini digagas oleh Budi Big Bos dari SWA Bird Farm yang bealamat di Desa Dempel Geneng Ngawi. Acara ini juga melibatkan beberapa peternak perkutut di kabupaten Ngawi dan sekitarnya. Tercatat ratusan perkutut dan derkuku dilepaskan di lokasi ini.. bahkan ada beberapa warga yang ikut menyumbangkan burung untuk kesuksesan acara ini. 




 
Masih di minggu pertama bulan Pebruari The Koeng Of Ngawi  kembali mengadakan acara Pelepasan Burung Perkutut dan Sosialisasi Kelestarian alam dalam ini himbauan agar jangan menangkap dan menembak burung liar di alam bebas. Pada kesempatan ini hadir peternak burung perkutut madiun Andri SPN BF... Sebagai salah satu peternak senior di Madiun Andri SPN  memberikan dukungan positif terhadap Komunitas Perkutut Ngawi yang rencananya akan mengusung gagasan pembuatan Regulasi tingkat Desa dalam rangka kelestarian Alam di lingkungan sekitar.



Acara semacam ini digunakan sebagai ajang silahturahmi dan sebagai forum komunikasi antar peternak perkutut Ngawi dan siapa saja yang perduli dengan kelestarian alam khususnya kelangsungan hidup perkutut di alam bebas..  Tunggu Postingan Agenda - Agenda Kita Selanjutnya yaa.....

Salam Kooong Ndlosooor ...







Senin, 03 April 2017

Mimpi The Koeng Of Ngawi

Kabupaten Ngawi merupakan wilayah bagian barat dari Provinsi Jawa Timur, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani dan peternak tradisional. Dalam bidang peternakan  selama ini yang kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah setempat adalah peternak burung, mulai dari burung Kenari, Love Bird, Murai, Jalak, Burung Perkutut, Burung Dara, Burung Derkuku dll. Kalau kita mau menginventarisirnya ada ratusan peternak burung khususnya Burung Perkutut, secara hitungan kandang bisa mencapai ribuan pasang kandang ternak. Dan yang membuat kita terbelalak lagi adalah bahwa produk Perkutut Ngawi sudah tersebar di hampir tanah jawa dan beberapa di luar Jawa. Hal ini jelas dari sisi ekonomi ikut menyumbang program Pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat Ngawi. Sungguh disayangkan apabila potensi sebesar ini kurang diarahkan, dibina, dibantu (atau apalah namanya) oleh Pemerintah Daerah setempat.


Dari Sisi Pemerintah Daerah hal ini jelas sangat menguntungkan bila dikemas secara "Manis" .. diantaranya adalah :
  1. Pertumbuhan ekonomi masyarakatnya meningkat, kenapa? Karena secara gak langsung dapat membuka peluang usaha yang mandiri. Perkutut memiliki nilai jual yang kita katakan "unik"  karena terkandung nilai hobby jadi harga Perkutut rata-rata terjangkau dan dari sisi pemeliharaan juga tidak memerlukan biaya besar.. siapa yang diuntungkan kalo masyarakatnya sukses? Pemerintah juga kan?
  2. Wisata Satwa... dengan adanya potensi yang besar ini gak menutup kemungkinan menjadikannya sebagai Daerah Wisata Satwa .. Ngawi Kota Perkutut .. gimana sepakat kan hehe, berbagai macam souvenir perkutut bisa dijadikan oleh - oleh khas Ngawi selain Burung Perkutut itu sendiri, gimana kebayang gak?   

Dan dari sisi pelaku usaha keuntungannya jelas banget, diantaranya adalah  :

  1. Peternak burung Perkutut yang jelas akan mendapatkan pemasukan / keuntungan dari produk yang dijualnya.. sudah pasti bisa bikin asap dapur ngepull tiap hari.
  2. Belum lagi dari para pengrajin sangkar yang banyak tersebar di seluruh wilayah Ngawi. Kabupaten Ngawi terkenal dengan pohon Bambu yang menjadi salah satu bahan baku pembuatan sangkar burung, pasti lah ikut merasakan dampak positifnya.

Terkait dengan judul diatas bahwa semua kesuksesan berawal dari mimpi yang terarah secara positif.  Kami The Koeng Of Ngawi  (Komunitas Perkutut Ngawi) memang komunitas baru, tapi kami gak akan terus terlena oleh mimpi.. Bangun dan Wujudkan.. Jadikan Perkutut sebagai icon Kota Ngawi tercinta ini.. siapa lagi yang mengangkat derajad kita kalau bukan kita sendiri karena RidhoNYA.. semoga harapan ini didengar, dilihat dan disambut oleh Pemangku Kebijakan di Kabupaten Ngawi 

Salam Kooong Ndlosooor...

Selasa, 21 Maret 2017

Sekilas tentang Agenda The Koeng Of Ngawi

Geopelia striata adalah nama latin burung ini yang artinya merpati lurik karena corak warnanya yang lurik-lurik, sering dijumpai dihutan-hutan daerah dataran rendah. Di Kabupaten Ngawi burung populasi perkutut masih banyak dijumpai di daerah pedesaan yang belum padat penduduk, persawahan dan hutan. Dikarenakan keindahan suara yang memikat hati dan keunikan  dari sisi mitos yang membudaya dilingkungan masyarakat menjadikan keberadaan perkutut di alam bebas diburu dan terancam keberadaannya sehingga volumenya semakin berkurang.
 
Melihat fenomena tersebut, para pecinta dan pelestari perkutut  di Kabupaten Ngawi dan sekitarnya  yang tergabung dalam The Koeng Of Ngawi  membuat. beberapa agenda dalam rangka melestarikan perkutut, antara lain pelepasan burung perkutut di alam bebas yang di agendakan rutin 1 (satu) bulan sekali dan mendorong pemerintah daerah dalam hal ini desa / kelurahan untuk membuat regulasi (Perdes) Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk melindungi kelangsungan hidup / menjaga kelestarian alam khususnya berbagai satwa liar yang ada di sekitar kita.

Agenda pelepasan burung ini bertujuan untuk menyeimbangkan alam dengan mengembalikan burung ke habitatnya, dengan demikian diharapkan alam akan lestari. Pelepasan burung ini sementara masih dilakukan di tempat Wisata Benteng Pendem Ngawi. Pemilihan lokasi ini mempertimbangkan ketersediaan makanan dan habitat hidup untuk burung yang dilepas agar tetap bisa hidup di alam bebas. Kedepannya acara  pelepasan burung ini direncanakan keliling ke desa - desa yang sudah memiliki Perdes Lingkungan Hidup. Dari sisi gagasan, operasional dan dana adalah murni dari kesadaran para anggota The Koeng Of Ngawi Bc dan para pecinta perkutut Ngawi dan sekitarnya, karena kita  meyakini bahwa Kekayaan Alam Ini Bukanlah Warisan Nenek Moyang Kita, Akan Tetapi Merupakan Titipan Anak Cucu Kita

Salam Kooong Ndlosooor .. ..



Sekilas Tentang Perkutut Bangkok

Kontes Perkutut pada era hingga tahun 1980 an masih didominasi oleh Perkutut Lokal, sampai akirnya ada aturan main dari Pemerintah bahwa untuk kontes burung (Perkutut) harus hasil ternak dan bukan berasal dari alam. Melihat perkembangan seperti itu para penghobi Perkutut mulai melirik Perkutut Thailand yang biasa kita kenal dengan Perkutut Bangkok.

Perkutut juga sebenarnya bukanlah burung yang hanya ada di Indonesia saja. Burung yang mempunyai bahasa ilmiah Geopelia striata ini sebenarnya tersebar mulai dari Thailand Selatan, Tenasserim, Semenanjung Malaysia dan Singapura hingga kepulauan di Indonesia dari Sumatera dan Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok, dan pulau-pulau di Filipina. Perkutut juga merupakan salah satu burung yang jumlahnya paling melimpah di beberapa tempat seperti Hawaii dan Seychelles.

Kelebihan perkutut bangkok

Perkutut bangkok ini memiliki beberapa kelebihan jika di banding dengan perkutut lokal. Kelebihan perkutut bangkok antara lain lebih besar suaranya, juga bermental kuat sehingga lebih tangguh dan mudah beradaptasi ketika di lombakan.
Karena sebab itulah perkutut bangkok pun terangkat dan mulai merajai gelanggang kongkrus di Indonesia.
Dan sudah tidak bisa di pungkiri lagi bahwa perkutut juara (setidaknya 20 puluh tahun belakangan ini) pasti merupakan perkutut bangkok (setidaknya keturunan murni dan bukan silangan dengan perkutut lokal). Tidak masalah bahwa burung tersebut adalah perkutut import kelahiran asli thailand maupun produk peternak lokal yang sesungguhnya merupakan hasil ternakan dari indukan perkutut bangkok.
Yang jelas jika kita bicara tentang perkutut lokal menjadi juara adalah hal yang mustahil terjadi. Yang saya maksud sebagai perkutut lokal disini adalah perkutut asli indonesia yang belum ada campuran darah dengan perkutut bangkok seperti perkutut hasil tangkapan hutan.


Perbedaan fisik perkutut lokal dengan perkutut bangkok

Berikut adalah perbedaan fisik secara umum pada kedua jenis perkutut tersebut.

  1. Tubuh perkutut lokal cenderung kecil dan pendek sedangkan pada perkutut bangkok umumnya tubuh lebih besar dan panjang. Bahkan dalam beberapa kasus (terutama perkutut import trah2 yang sedang trend saat ini spt ring MLT, CC, DLK) perbedaan ukuran tubuh itu akan nampak sangat mencolok.
  2. Suara perkutut lokal lebih kecil (cempreng/nyempling) sedangkan perkutut bangkok suaranya lebih besar (ngebass). Barangkali bisa di ibaratkan jika kita mendengarkan suara radio jaman dulu (utk perkutut lokal) di bandingkan dengan stereo set modern yang di lengkapi dengan sub woofer (perkutut import terutama trah CC, MLT, DLK dll).
Sebagai ilustrasi tambahan, di Thailand lomba perkutu di bagi menjadi 3 kelas. Yaitu kelas A (suara sangat besar), kelas B (suara besar) dan kelas C (suara kecil). Nah suara perkutut lokal asli Indonesia saya kira masih belum bisa menyamai volume suara perkutut kelas C Thailand. Padahal kelas C adalah kelas yang paling kecil suaranya di Thailand.

Salam Kooong Ndlosooor ....


Beternak Perkutut Di Sangkar Gantung

Sangkar untuk beternak

 

Sangkar yang di gunakan berukuran 60(L)x60(P)x75(T). Ukuran sangkar ini tidaklah mutlak karena berdasarkan pengalaman beberapa teman lainnya, ukuran 35x35x60 pun bisa digunakan.
Saya menggunakan sangkar yang lebih besar karena pertimbangan kesehatan burung perkutut indukan saja. Semakin besar sangkar akan semakin bebas bergerak perkututnya di dalam sangkar. Jika Anda pernah memelihara perkutut pasti sering atau setidaknya pernah melihat seekor burung perkutut berolah raga (terbang di tempat di dalam sangkarnya)
Jika anda ingin menggunakan sangkar yang berukuran lain saya kira bisa saja tetap produktif asalkan anda tetap memperhatikan sisa ruang gerak bagi perkutut agar bisa kawin dengan sempurna. Ruang yang terlalu sempit akan membuat perkutut susah melakukan perkawinan. Bayangkan saja jika di sebuah sangkar yang sempit, dimana di dalamnya terdapat wadah pakan dan sarang perkutut.
Sebelum kawin, perkutut akan saling loloh (cium) lalu melakukan rotual ngecer (istilahnya ngecer ini mungkin bagi orang lain) barulah melakukan perkawinan sungguhan.
Yang saya maksud ngecer adalah induk jantan menaiki punggung induk betina sambil berbunyi cek.cek.cek…cek.. cerrrr……. Proses ngecer ini dilakukan sambil melompat dari punggung induk betina ke samping kanan atau kirinya dan hinggap di tangkringan di sebelah induk betina. Karena itulah, dibutuhkan tempat tangkringan yang agak panjang agar indukan jantan bisa lebih leluasa ngecer. Kalau saran saya sebaiknya gunakan sangkar dengan ukuran minimal 45x45x60 saja.
Proses ngecer ini biasanya dilakukan sekitar 4-5 kali barulah terjad perkawinan. Proses ngecer ini mungkin sebagai pemanasan saja. Sedangkan perkawinan yang sesungghnya, gayanya sama seperti burung merpati atau burung puter. Hanya saja pada burung merpati dan puter tanpa melakukan proses ngecer.
Beberapa teman saya menggunakan sangkar tumpuk (ranji) yang biasanya bisa dipindah dan diletakan di bawah. Kalau saya lebih suka pakai sangkar gantung supaya bisa di jemur dan di tinggal dengan tenang karena banyak kucing tetangga berkeliaran di depan rumah.

Cara perawatan induk perkutut

Cara yang saya gunakan ini tidak mutlak harus dilakukan karena masing-masing peternak mungkin pernah juga berhasil menggunakan metode perawatan yang lainnya. Berikut adalah tips dari saya :
  1. Setiap pagi sangkar dijemur untuk merangsang calon indukan supaya cepat kawin. Biasanya pada waktu dijemur dan setelah di jemur burung perkutut akan kawin. Akan tetapi pada malam hari pun terkadang pasangan induk perkutut juga mau kawin jika ada lampu yang menyala. Penjemuran saya lakukan sampai kira2 jam 10 pagi. Teman saya bisa beternak di sangkar gantung tanpa dijemur (hanya di tempel di dinding saja) dan berhasil. Tapi saya kira hal ini jika berlanjut untuk jangka panjang akan kurang baik efeknya bagi pasangan induk perkutut.
  2. Setelah penjemuran, pindahkan sangkar ke dalam rumah dan tempelkan di dinding. Penempelan di dinding ini di maksudkan agar jika perkutut bertelur, telurnya tidak banyak tergoyang.
  3. Setelah terlihat kawin, biasanya perkutut akan segera bertelur 1-2 minggu kemudian. Jika sudah ada tanda-tanda perkutut akan bertelur, sangkar tidak perlu di keluarkan dan dibiarkan saja menempel di dinding selama masa pengeraman.
  4. Masa pengeraman telur adalah 2 minggu (terkadang biasa mundur 1-2 hari atau bahkan 1 minggu jika proses pengeramannya jelek). Setelah ada tanda-tanda telur menetas, 2-3 hari kemudian sangkar bisa anda jemur kembali sekitar 5-10 menit saja di pagi hari. Waktu penjemuran harus di perhatikan bahwa sinar matahari jangan terlalu kuat karena piyikan bisa mati kepanasan. Mungkin idealnya sekitar jam7 atau 7.30 pagi. Setelah bulu piyikan keluar, waktu penjemuran bisa anda tambah.
  5. Usia anakan perkutut 5-7 hari anda bisa memasang cincin (ring)
  6. Sekitar umur 7-8 hari, piyik perkutut bisa anda ambil dan dititipkan di loloh burung puter jika anda menggunakan jasa burung puter. Jika anda ambil piyik perkutut pada saat itu, maka ada baiknya anda bersihkan sekalian sangkar berikut sarangnya supaya bisa di gunakan untuk bertelur lagi.
  7. Jika anda ingin membiarkan piyikan di rawat oleh induknya sendiri, waktu aman (sudah mulai makan sendiri) untuk memisah piyik dari induknya adalah setelah berumur di atas 21 hari. Namun jika anda takut ada baiknya di genapkan hingga berusia 1 bulan saja.

Senin, 20 Maret 2017

Strategi Beternak Perkutut Lokal Bagi Pemula

Burung perkutut merupakan jenis burung yang dikenal memiliki suara  yang indah. Beternak burung perkutut dapat dijakikan peluang bisnis yang menjanjikan saat ini. Sebab, perkutut merupakan jenis burung klangenan yang banyak diminati masyarakat sebagai burung peliharaan dsisi lain  permintaan pasar pun kian meningkat dari tahun ke tahun.


Burung perkutut memiliki ciri yaitu tubuh berukuran relatif kecil dengan panjang berkisar antara 20–25 cm, kepala berbentuk bulat kecil dengan warna abu-abu, paruh berbentuk panjang meruncing, leher berukuran agak panjang, serta jari yang berjumlah 4 buah pada tiap kaki. Bulu perkutut biasanya berwarna kecokelatan dengan variasi warna putih, hitam dan cokelat tua.
Jenis-jenis perkutut yang biasa ditemukan di Indonesia adalah perkutut lokal, perkutut bangkok, perkutut belang, dan perkutut sumba. Meskipun jenisnya berbeda-beda, cara beternak burung perkutut relatif sama untuk semua jenis burung lainnya. Burung ini juga dikenal akan kebiasaannya untuk hidup berkelompok di alam bebas. Habitat aslinya adalah dataran rendah atau tinggi yang berumput dan berbukit-bukit. Berikut cara tepat beternak burung perkutut secara umum :

Memilih bibit
Hal pertama yang harus diperhatikan untuk beternak burung perkutut adalah pemilihan bibit Indukan atau bibit yang ideal haruslah berumur minimal 4 bulan agar lebih mudah dijodohkan. Sebaiknya umur betina lebih tua dari umur pejantan. Ciri-ciri indukan atau bibit yang baik adalah memiliki suara yang bagus baik itu suara depan, tengah, maupun ujungnya. Selain itu, bibit yang bagus juga harus memiliki irama suara yang ketukannya agak renggang, memiliki silsilah yang bagus, dan memiliki bentuk tubuh yang bagus.



Persiapan kandang
Seperti jenis burung lainnya, hal yang harus diperhatikan dalam teknik budidaya burung perkutut selanjutnya adalah persiapan kandang. Kandang perkutut biasanya terbuat dari bahan kawat. Ukuran tinggi kandang bisa bervariasi antara 45–180 cm. Lebar kandang ideal sekitar 60 cm sementara panjangnya antara 100–180 cm. Lantai kandang bisa menggunakan pasir atau tanah biasa. Sementara atap kandang dapat menggunakan bahan asbes atau genting.
Untuk beternak burung perkutut dengan baik, pastikan posisi kandang mendapat sinar matahari terutama pada pagi hari. Selain itu kandang juga harus memiliki kelembapan yang cukup. Perhatikan juga jarak atap ke sarang. Usahakan agar tidak terlalu dekat sehingga perkutut tidak kepanasan. Pastikan juga kandang jauh dari sumber suara berisik untuk menghindari perkutut dari stress.



Proses penjodohan
Layaknya cara beternak jenis burung lainnya, anda juga perlu melakukan proses penjodohan pada perkutut Anda. Pertama, masukkan perkutut yang akan dijodohkan ke dalam kandang ternak. Waktu yang tepat untuk memasukkan perkutut ke kandang ternak adalah pada saat sore hari. Sebelum dimasukkan ke dalam kandang ternak, kedua perkutut yang akan dijodohkan terlebih dahulu diberikan kacang hijau lunak, minyak ikan, vitamin E, dan badannya dibasahi sedikit.



Tahap Pemeliharaan
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam budidaya perkutut adalah pemeliharaan piyik atau anakan. Piyik sebaiknya dipisahkan dari induknya ketika berusia 1 sampai 1,5 bulan. Pada usia ini piyik biasanya sudah bisa makan sendiri. Tempatkanlah piyik dalam sangkar berukuran 50x70x50 cm. dalam satu sangkar dapat diletakkan 8–10 ekor piyik.
Pakan yang bisa diberikan pada piyik dalam teknik beternak perkutut adalah minyak ikan, vitamin B kompleks, obat cacing dan kalsium. Piyik juga harus dijemur agar mendapatkan cukup sinar matahari. Untuk menambah daya tahan tubuh, piyik dapat diberikan vitamin tambahan sebanyak 2 minggu sekali. Pada usia 3 bulan piyik dapat dipindahkan ke sangkar soliter. 


Salam Kooong Ndlosooor..

Perkutut Putih

Perkutut Putih merupakan salah satu Katuranggan yang banyak di cari para pejabat. Berbicara tentang Perkutut Lokal atau Pekutut Katuranggan tidak akan jauh-jauh dari mitos atau legenda dan sejarah jaman Kerajaan Majapahit. Karena para Pejabat pada jaman Majapahit pasti memiliki Perkutut Putih.Mitosnya bisa untuk mendatangkan keberkahan hidup,ketentraman dan menolak bala.


Karena kuatnya mitos Burung Perkutut ini tidak heran jika di pasaran harganya cukup tinggi. Namun untuk harga sebetulanya sih sangat berfariatif tergantung daerah masing-msasing bahkan ada yang harganya ratusan ribu untuk Perkutut Putih dan Perkutut Majapahit lainya. Bukan hanya karena mitosnya yang cukup kuat karena untuk mendapatkan anakan Perkutut Putih bukan perkara mudah, sebab ketika indukan Perkutut Putih di kawinkan  dengan Perkutut Putih belum tentu menghasilkan Perkutu Putih. Mitos yang beredar Perkutut ini merupakan hasil perkawinan sedarah atau sekandung yang brlangsung selama 5 sampai 10 tahun. Namun Perkutut Doreng atau Perkutut Biasa lainya yang membawa darah putih maka suatu saat akan menghasilkan Pekutut Putih.

Berikut adalah beberapa ciri Perkutut Putih :
  1. Mata Berwarna Merah dan Matanya tidak berkedip saat di sorot dengan sinar cahaya dan tembus  serta saat terkena sinar matahari juga akan tetap merah
  2. Paruh dan Kaki Berwarna Putih
  3. Saat piyik berwarna sawo matang dan berbulu putih hingga dewasa tidak berubah
  4. Warna bulu putih memplak seperti putih kapas tetapi kadang juga ada sedikit lurik tipis, pada sayap ada belang coklat tipis
  5. Pada ekor ada sedikit semburat coklat.

Itulah sedikit tips untuk memilih Perkutu Putih Asli, namun sebaiknay jika ingin mendapatkan Perkutut Putih Asli lebih baik  membeli dari penangkar yang sudah terpercaya mengingat pengalaman beberapa rekan  yang tertipu oleh penjual di pinggir jalan yang ternyata Perkutut Putih Aspal karena bulunya di warnai putih.
Demikianlah sedikit share dari saya tentang Perkutu Putih,  semoga bermanfaat bagi para Kooong Mania semua. .. Salam Kooong Ndlosoor ....


Memilih Burung Perkutut Yang Mampu Mendatangkan Rezeki Pemiliknya

Sebelum memelihara perkutut baik hanya sebagai hiburan,hobi atau sebagai kelanggengan yang di nikmati suara anggung nya perlu memilih piyikan burung perkutut yang bagus dan mampu untuk mendatangkan rezeki pemiliknya. Karena banyak pendatang pemula yang masih awam tentang ciri fisik burung perkutut yang bagus dan mendatangkan keberuntungan untuk sang pemiliknya.

Untuk kita mendapatkan piyikan atau bakalan burung perkutut yang bermutu bagus,perlu kita lakukan seleksi dan sedikit memahami tentang seluk belek burung perkutut.jangan sampai anda nantinya kecewa karena memilih burung perkutut yang kurang memiliki suara merdu.

Banyak bos burung yang beranggapan selama ini,ia memelihara burung perkutut karena banyak mitos yang beredar burung perkutut mampu mendatangkan rezeki,melancarkan usaha,dan tentram rumah tangganya jika burung tersebut memiliki katuranggan yang bagus.

Memang tak ada salahnya kita mempercayai hal semacam itu,namun perlu kita garis bawahi,Jangan sampai terlena dan terpengaruh oleh burung perkutut,yang takutnya nantinya burung tersebut di jadikan tuhan,di sembah,di mintai doa dll.

Ingat, jika menginginkan sesuatu,mintalah pada tuhan kita masing-masing.jangan meminta pada burung perkutut.Jika kita fikir secara logika,di daerah sekitar kita masih banyak orang yang mempercayai tentang hal ini.Katanya burung perkutut mampu mendatangkan rezeki dan keberuntungan.sedangkan burung tersebut kita yang memberikan pakan,memberi minum.

Lalu mengapa meminta rezeki dan keberuntungan pada burung perkutut??apa burung tersebut mampu mencarikan makan bagi kita? menolong kita saat sedang susah?? tentu tidak to boss..

Nah,jika kita bisnis burung perkutut untuk di ternak kan lalu,baik anak atau induk kita jual,itu baru benar jika burung perkutut mampu mendatangkan rezeki bagi pemiliknya.tapi jika kita memelihara burung perkutut akibat mitos yang sering beredar di kalangan masyarakat yang belum tentu benar adanya..Untuk Apa ,,tak ada gunanya..

Baiklah,lebih baik kita kembali ke topik awal saja,jika menginginkan burung perkutut yang bagus dan berkualitas dari segi suara,volume dan anggung perkutut tersebut,saran saya,Datangi langsung boss peternak burung yang sengaja membudidayakan untuk di jual.Kita bisa memilih atau bertanya langsung pada boss burung tadi ciri seperti apa dan bentuk bagaimana burung perkutut yang bagus tersebut.

intinya burung perkutut yang bagus memiliki suara anggung yang merdu,suara besar dan nge bass..itu saja untuk memilih burung perkutut sebagai hobi atau kelanggengan..semoga berguna...salam Kooong Ndlosoorrr...