Selasa, 21 Maret 2017

Sekilas Tentang Perkutut Bangkok

Kontes Perkutut pada era hingga tahun 1980 an masih didominasi oleh Perkutut Lokal, sampai akirnya ada aturan main dari Pemerintah bahwa untuk kontes burung (Perkutut) harus hasil ternak dan bukan berasal dari alam. Melihat perkembangan seperti itu para penghobi Perkutut mulai melirik Perkutut Thailand yang biasa kita kenal dengan Perkutut Bangkok.

Perkutut juga sebenarnya bukanlah burung yang hanya ada di Indonesia saja. Burung yang mempunyai bahasa ilmiah Geopelia striata ini sebenarnya tersebar mulai dari Thailand Selatan, Tenasserim, Semenanjung Malaysia dan Singapura hingga kepulauan di Indonesia dari Sumatera dan Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok, dan pulau-pulau di Filipina. Perkutut juga merupakan salah satu burung yang jumlahnya paling melimpah di beberapa tempat seperti Hawaii dan Seychelles.

Kelebihan perkutut bangkok

Perkutut bangkok ini memiliki beberapa kelebihan jika di banding dengan perkutut lokal. Kelebihan perkutut bangkok antara lain lebih besar suaranya, juga bermental kuat sehingga lebih tangguh dan mudah beradaptasi ketika di lombakan.
Karena sebab itulah perkutut bangkok pun terangkat dan mulai merajai gelanggang kongkrus di Indonesia.
Dan sudah tidak bisa di pungkiri lagi bahwa perkutut juara (setidaknya 20 puluh tahun belakangan ini) pasti merupakan perkutut bangkok (setidaknya keturunan murni dan bukan silangan dengan perkutut lokal). Tidak masalah bahwa burung tersebut adalah perkutut import kelahiran asli thailand maupun produk peternak lokal yang sesungguhnya merupakan hasil ternakan dari indukan perkutut bangkok.
Yang jelas jika kita bicara tentang perkutut lokal menjadi juara adalah hal yang mustahil terjadi. Yang saya maksud sebagai perkutut lokal disini adalah perkutut asli indonesia yang belum ada campuran darah dengan perkutut bangkok seperti perkutut hasil tangkapan hutan.


Perbedaan fisik perkutut lokal dengan perkutut bangkok

Berikut adalah perbedaan fisik secara umum pada kedua jenis perkutut tersebut.

  1. Tubuh perkutut lokal cenderung kecil dan pendek sedangkan pada perkutut bangkok umumnya tubuh lebih besar dan panjang. Bahkan dalam beberapa kasus (terutama perkutut import trah2 yang sedang trend saat ini spt ring MLT, CC, DLK) perbedaan ukuran tubuh itu akan nampak sangat mencolok.
  2. Suara perkutut lokal lebih kecil (cempreng/nyempling) sedangkan perkutut bangkok suaranya lebih besar (ngebass). Barangkali bisa di ibaratkan jika kita mendengarkan suara radio jaman dulu (utk perkutut lokal) di bandingkan dengan stereo set modern yang di lengkapi dengan sub woofer (perkutut import terutama trah CC, MLT, DLK dll).
Sebagai ilustrasi tambahan, di Thailand lomba perkutu di bagi menjadi 3 kelas. Yaitu kelas A (suara sangat besar), kelas B (suara besar) dan kelas C (suara kecil). Nah suara perkutut lokal asli Indonesia saya kira masih belum bisa menyamai volume suara perkutut kelas C Thailand. Padahal kelas C adalah kelas yang paling kecil suaranya di Thailand.

Salam Kooong Ndlosooor ....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar